Minggu, 05 Agustus 2012

Beranikan Diri untuk Melangkah



Setiap selesai sujud bersimpuh dihadapan-Nya aku tak pernah ragu untuk meminta. Tentunya permintaanku adalah kebahagian dunia dan akhir duniaku. Mohon diampuni atas segala dosa yang pernah tergores, dan hal-hal lain yang bersifat permintaan. Permintaan yang selalu kupinta adalah agar aku bisa bertemu disaat yang tepat, dan bisa menjalin ikatan cinta yang halal dengan seseorang yang aku kenal tepat ditanggal 11 september 2009 lalu. Sehingga aku menyimpan keyakinan bahwa aku mencintainya dan pada suatu saat nanti kita akan dipertemukan dan hidup bahagia. Selalu itu yang ku ulang-ulang dalam doa. Namun setelah melihat kenyataan aku belum menemukan tanda-tanda yang menunjukan bahwa kebersamaan itu akan ada. Mungkin bisa dibilang cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi entah lah. Yang jelas keyakinan ku mulai goyah. Aku takut jika aku bangkit dari penantian yang belum pasti ini aku akan menerima penyesalan, tapi jika aku terus terkurung dalam perasaan ini, aku akan membusuk dengan sebuah penantian. Bukannya aku mengkhianati doa, keyakinan dan segala permintaanku tapi aku harus melanjutkan hidupku. Jika aku beranjak dari penantianku, bukan berarti aku tak mencintainya lagi. Aku pernah mendengar bahwa hakikatnya cinta tak harus memiliki. Mungkin pernyataan ini yang harus aku jalani sekarang. Jika didunia aku dan dia tak dipersatukan, mungkin disurga nanti kita akan dipertemukan. Mulai saat ini kan ku ikhlaskan segala apa yang akan terjadi pada cintaku. Kan ku kembalikan segalanya pada sang maha pembolak-balik hati.
“Maaf aku harus pergi sejenak, namun cinta ini masih selalu tersimpan disini”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar