Sabtu, 29 Desember 2012

jika tuhan mempertemukan dan menyatukan kita, maka kisah kita akan melibihi indahnya kisah Ainun Habibie. {}

Minggu, 05 Agustus 2012

Beranikan Diri untuk Melangkah



Setiap selesai sujud bersimpuh dihadapan-Nya aku tak pernah ragu untuk meminta. Tentunya permintaanku adalah kebahagian dunia dan akhir duniaku. Mohon diampuni atas segala dosa yang pernah tergores, dan hal-hal lain yang bersifat permintaan. Permintaan yang selalu kupinta adalah agar aku bisa bertemu disaat yang tepat, dan bisa menjalin ikatan cinta yang halal dengan seseorang yang aku kenal tepat ditanggal 11 september 2009 lalu. Sehingga aku menyimpan keyakinan bahwa aku mencintainya dan pada suatu saat nanti kita akan dipertemukan dan hidup bahagia. Selalu itu yang ku ulang-ulang dalam doa. Namun setelah melihat kenyataan aku belum menemukan tanda-tanda yang menunjukan bahwa kebersamaan itu akan ada. Mungkin bisa dibilang cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi entah lah. Yang jelas keyakinan ku mulai goyah. Aku takut jika aku bangkit dari penantian yang belum pasti ini aku akan menerima penyesalan, tapi jika aku terus terkurung dalam perasaan ini, aku akan membusuk dengan sebuah penantian. Bukannya aku mengkhianati doa, keyakinan dan segala permintaanku tapi aku harus melanjutkan hidupku. Jika aku beranjak dari penantianku, bukan berarti aku tak mencintainya lagi. Aku pernah mendengar bahwa hakikatnya cinta tak harus memiliki. Mungkin pernyataan ini yang harus aku jalani sekarang. Jika didunia aku dan dia tak dipersatukan, mungkin disurga nanti kita akan dipertemukan. Mulai saat ini kan ku ikhlaskan segala apa yang akan terjadi pada cintaku. Kan ku kembalikan segalanya pada sang maha pembolak-balik hati.
“Maaf aku harus pergi sejenak, namun cinta ini masih selalu tersimpan disini”

Sabtu, 14 Juli 2012

Harapan Keledai


Apa rasanya jika orang-orang yang kita cinta pergi meninggalkan kita?
Terlebih tanpa meninggalkan alasan.
Apa rasanya jika orang-orang terdekat kita tidak lagi ada disamping kita?
Juga tak meninggalkan alasan.
Jika duka itu ada, apakah ini yang dinamakan duka?
apakah aku harus menuntut keadilan?
Apakah aku harus merebut kembali semua yang pernah menjadi milikku?
Bagaimana caranya?
Bahkan kesempatanpun tak pernah ada
Setiap waktu hanya ditemani duka dan tetesan lirih
Juga bongkahan pertanyaan.
Selalu berusaha untuk mendekat
Tapi tak pernah di gubris
Serasa menjadi keledai
Usaha macam apa lagi yang harus aku lakukan?
Sekarang aku hanya mampu bermunajat
dan menyebut nama orang-orang yang kusayang dalam air mata
Berharap bisa kembali seperti dulu bahkan lebih baik

Jumat, 15 Juni 2012

Puisi untuk Sang Almarhum Istri



Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu
Bukan itu
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi
Aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi.
Kau tahu sayang
Rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini
aku selipkan salam perpisahan panjang
pada kesetiaan yang telah kau ukir
pada kenangan pahit manis selama kau ada.
Aku bukan hendak megeluh
Tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia.
Kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang
Cahaya mataku
Penyejuk jiwaku
Selamat jalan
Calon bidadari surgaku ….



Tetes hangat tak terasa mengalir saat membaca ayat-ayat cinta ala BJ. Habibie diatas. mungkin rasanya seperti itu ketika kita harus kehilangan seseorang, seperti yang dikatakan iatas, kematian bisa memutuskan kebahagiaan.  Walau bukan kematian, ternyata berjumpa lalu berpisah denganmu rasanya seperti saat kemarau tiba-tiba tuhan turunkan hujan yang menyejukan lalu seketika itu kering kembali. Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. Aku berharap jika didunia kita tidak dipertemukan, maka surgalah tempat yang tepat untuk kita bertemu. Pantaskan diri untuk bertemu denganku, dan akupun sebaliknya.

Minggu, 29 April 2012


Aku mencintainya karena aku tau dia mencinta-MU, tapi sepertinya harapan hanya sebuah harapan. Aku percaya rencana dan rahasia-MU pasti indah, aku yakin ada sosok lain yang lebih mencintai-MU yang pantas mencintai dan kucintai. Amiin




Bus Masa Depan 

Bicara soal memilih pasangan hidup, saya analogikan seperti kita memutuskan untuk menggunakan bus. Bus apa dan mau kemana.
Pertama, Bus apa? Pertama-tama kita kenali dulu Busnya, dari trayek mana, pelayanannya seperti apa, kepercayaan keamanan seperti apa.  Tujuannya  supaya kita bisa mengetahui kenyamanan dan mendapatkan rasa  percaya diri. Supaya ditengah perjalanannya nanti tidak ada rasa ragu  atau was-was karena  bertanya-tanya “ini bis apa? Ini bis mau kemana? Kok pelayanannya seperti ini? Penampilannya bagus tapi kok mesinnya ngadat melulu?”
Kedua, Mau kemana? Setelah kita mengenali Bus apa yang akan menemani kita diperjalanan, kita juga harus menyesuaikan tujuan. Misalnya kita ingin pergi ke Kota A, tapi kok malah naik Bus jurusan Kota B.
Begitu juga dengan memilih pasangan hidup, pertama kita kenali dulu calon pasangan kita agar tidak ada rasa penyesalan dikemudian hari, kedua kita satukan tujuan. Kita kenali siapa dia, dari mana asalnya, bagaimana attitude, trait dan habit-nya bagaimana agamanya, apabila sudah merasa pas dengan apa yang kita harapkan ya monggo bisa jadi bahan pertimbangan. Kedua menyesuaikan tujuan, lebih baik menunggu dari pada memilih yang  tersedia tapi tidak sejalan atau tidak satu tujuan, hasilnya insya Allah akan pecuma. Ibarat naik Bus, mau ke Kota A tapi malah naik jurusan Kota B, ya percuma, jauh-jauh, capek-capek, tapi ternyata tida sejalan, jika di akhir ternyata bukan tujuan awal. Jika lebih menggunakan kesabaran untuk menunggu seseorang yang kita kenali, kita tahu tujuannya mau kemana dan tentunya kita saling mencinta insya Allah saya yakin hidup kita akan mendapatkan kenyamanan dan penuh berkah.
Jika diperkenankan untuk berharap dan diperkenankan untuk memilih saya ingin pasangan saya nanti sejatinya dia adalah seorang yang berakhlaq baik, taat beribadah, penuntut ilmu, pekerja keras, kemudian yang mencintai dan menghormati orang tuanya dan yang paling penting dia harus mencintai dan menghormati ibundanya, dengan begitu dia sudah cukup menunjukan rasa  tangung jawab danmenunjukan cara menghargai seorang wanita.
Bicara soal rizki dan penampilan, tentunya saya yakin setiap wanita pasti mengharapkan rizki yang cukup bahkan lebih dan juga setiap wanita pasti mengharapkan suaminya adalah seorang yang tampan yang setiap mingu muncul di majalah (!@#$%^&??? Hehehhe) namun menurut saya itu adalah bonus dari Allah untuk kita.
Jika kita menaiki Bus yang sudah kita kenali, busnya baik, kondisi mesinnya sehat, searah, sejalan, pokoknya cocok, ditambah ada bonusnya juga, ya saya lebih memilih yang ini.
Berdoa dan berusaha sajalah kawan, karena sebagai manusia kita memang pantas melakukan itu, sejatinya hasil dari doa dan usaha kita Allah juga yang menentukan.
Betul tidak pemirsah???? ^_^

Kamis, 12 Januari 2012

Godverdomme adalah ketika chat kita on di facebook, terus kebetulan kita lagi sibuk sama kerjaan yang lain, tiba-tiba ada yang say hi, terlebih kita gak kenal sama orang itu. Ditambah lagi yang ng’chatnya itu anak-anak dibawah umur.Emang gak ada aturannya kalau mau punya FB harus punya KTP.
 Ketika chat'y no respon dari kita, orang itu ng’chat lagi, nanya lagi, nanya lagi, nanya lagi kaya wartawan nguber-nguber syahrini.
eh tapi ini ada sepenggal kisah antara aku dan chatter diluar sana. Ini salah satu chatter yang bikin aku bete setengah metong, sebut saja Bunga(bukan nama sebenarnya) kelahiran 95.
      Bunga : haloooo..
      #$%*()_+!@#.......lama... (gak ada jawaban dari aku, karena aku lagi sibuk)
      Bunga : kok gag di jawab ?
      Karena kasian dan gak mau dibilang sombong, akhirnya aku replay
      aku:   hi..
punten ga dijawab
soal'y lagi sibuk
hehehe
(berharap anak ini akan melanjutkan percakapannya)
Kemudian terlihat di tab chating tertulis “bunga sedang mengetik”
Kemudian pink..tertulis

Bunga: oh udh dlu ya akunya mau sekolah.

Siapa yang ngajak chatting, siapa yang ngajak bubar. Garuk-garuk sambil jungkir balik..  (¬_¬")